Codex Alimentarius: Bahayakah Aspartame?

“Dan bila dikatakan kepada mereka "Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi". Mereka menjawab "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan”. Ingatlah, Sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar”.
Pengenalan Aspartame
Aspartam
adalah pemanis buatan yang tersusun dari 2 macam asam amino yaitu asam aspartat
dan fenilalanin. Ia ditemukan pada tahun 1965 oleh James Schslatte sebagai
hasil percobaan yang gagal. Asam aspartat dan fenilalanin sendiri merupakan
asam amino yang menyusun protein, khusus asam aspartat, ia juga merupakan
senyawa penghantar pada sistem saraf (neurotransmiter).
Aspartam,
dikenal juga dengan kode E951, memiliki kadar kemanisan 200 kali daripada gula
(sukrosa), dan banyak dijumpai pada produk-produk minuman dan makanan/permen
rendah kalori atau sugar-free. Nama dagang aspartam sebagai pemanis buatan
antara lain adalah Equal, Nutrasweet dan Canderel.
Aspartame
diproduksi oleh perusahaan kimia bernama Monsanto, masuk pasar Amerika sejak
tahun 1981 dan di Inggris pada tahun 1982. Aspartame telah dipasarkan ke
seluruh dunia sebagai pengganti gula dan dapat dijumpai pada banyak jenis
minuman ringan untuk diet.
Senyawa
kimia sejenis alkohol yang terdapat dalam Aspartame, di dalam lambung berubah
menjadi formaldehid (formalin) yang kemudian mengalami perubahan menjadi
senyawa asam yang bernama asam format, sehingga pada akhirnya menimbulkan
peningkatan derajat keasaman dalam darah, atau asidosis metabolik.
Senyawa
asam yang terbentuk tersebut serupa dengan racun pada sengat semut api. Ditengarai
pula bahwa formaldehid yang terbentuk dapat terakumulasi dalam sel, kemudian
bereaksi dengan berbagai enzim dan DNA di mitokondria maupun inti sel, sehingga
berpotensi mencetuskan keganasan atau kanker pada pengguna jangka panjang.
Penelitian
dengan tikus percobaan yang dilaporkan dalam majalah SCIENCE bulan Juli 2007,
memperlihatkan bahwa dengan menggunakan kadar Aspartame yang lebih rendah dari
dosis yang dikonsumsi oleh manusia, sudah dapat menyebabkan timbulnya kanker
kelenjar getah bening (limfoma maligna) dan kanker darah (leukemia), dan bila
menggunakan dosis lebih tinggi akan menimbulkan keganasan pada seluruh organ
tubuh.
Aspartame Sebagai Pengenyah (Racun)
Semut
Kali
ini bisa sebagai bahan penelitian langsung bagi kita, sehingga kita bisa
menilai apakah berbahaya atau amannya zat ini. Para profesional kesehatan juga
menganjurkan aspartame sebagai gula yang aman bagi penderita diabetes. Namun, tahukah kita bahwa
aspartame ternyata efektif digunakan sebagai racun semut.
Pernah
terjadi, seseorang memiliki masalah hama semut di kamar mandinya. Sadar akan
pengaruh aspartame sebagai bahan kimia yang beracun, suatu hari dia menaburkan
aspartame di tiap pojok kamar mandinya. Ternyata usahanya berhasil. Dia tidak
melihat semut-semut ada di kamar mandinya lagi.
Aspartame
juga efektif untuk mengenyahkan masalah semut merah (biasanya tidak mempan
dengan berbagai racun). Tidaklah heran jika aspartame bekerja bak racun
serangga, karena asam asparctic yang terkandung dalam produk beracun telah
terbukti bersifat exitotoxin yang menyebabkan sel-sel otak menjadi cepat mati,
sama seperti yang terjadi dengan kasus semut-semut tadi.
Aspartame Merusak Tidak Kalah Dengan
Formalin

“Aspartame
(NutraSweet) merusak secara pelan-pelan dan tak terasa bagi tubuh dan itulah
alasan mengapa kita harus menghindarinya. Akan diperlukan satu tahun, lima, 10
atau 40 tahun, tapi dalam jangka panjang akan nampak perubahan yang menyebabkan
penyakit ringan maupun berat. Aspartame punya efek yang mendalam pada mood
seseorang, kecemasan, pusing, kepanikan, mual, iritabilitas, gangguan ingatn
dan konsentrasi.” Ralph Walton, M.D
“Saya
telah mengamati adanya masalah kerusakan intelektual yang berat sehubungan
dengan penggunaan produk-produk aspartame. Biasanya bermanifestasi dalam susah
membaca dan menulis, susah mengingat, sering lupa waktu, tempat bahkan orang
lain yang pernah dia kenal. Banyak efek dari aspartame begitu serius termasuk
kejang-kejang dan kematian. Efek lainnya yaitu: sakit kepala/migraine, pusing,
sakit persendian, mual, mati rasa, kejang otot, kegemukan, gatal-gatal,
depresi, kelelahan, lekas marah, tachycardia, insomnia, kebutaan, ketulian,
jantung berdebar, sesak nafas, kecemasan, gangguan berbicara, kehilangan indra
pengecap, telinga berdengung, vertigo, dan lupa ingatan.” H. J. Roberts, M.D.
Aspartame ini banyak kita temukan di dalam minuman softdrink bukan? Jika anda seorang yang menyukai menggacak-acak mbah google dan mbah youtube, maka anda banyak menemukan percobaan-percobaan berkaitan dengan softdrink ini.
Untuk
mempermanis topik kali ini saya akan membubuhkan video dokumentery tentang Codex Alimentarius Fluoride, Aspartame dan Agenda 21, untuk memberi warna
artikel ini.
Sumber:
healindonesia.com
muslimahcare99.blogspot.com
Leave a Comment