Mengenal Valentine Day's sesi ke-1


Setiap muda-mudi akan mengetahui tentang sebuah fenomena di pertengahan bulan Februari. Mereka sering menyebutnya dengan Valentine Day’s, bukan begitu?. Tapi tahukah kita apa sebenarnya hari Valentine Day’s itu? Bagaimana dengan asal usulnya, atau asal mula adanya hari tersebut dimuka bumi ini? Mengapa hari itu dirayakan setiap tahunnya?. Mungkin kebanyakkan kita tidak mengetahui, tapi karena hari valentine itu sudah masuk dalam istilah “pergaulan”, kita mengabaikan arti sesungguhnya.

Namun, yang menjadi keanehan di negara Indonesia ini mayoritas muslim sengaja ikut serta dalam acara ini. Jika ditelusuri dari segi perayaan hari besar, tidak ada yang namanya valentine day’s dalam islam. Saya merasa binggung dan sedikit bimbang dengan permasalahan ini, sehingga mendorong saya mencari tahu apa sebenarnya valentine day’s itu. Saya akan membagi dengan beberapa sesi agar pembaca tidak jenuh dengan pembahasan ini.

Asal Mula Valentine Day’s
Kisah  Pertama

Kisah St. Valentine

Valentine adalah seorang pendeta yang hidup di Roma pada abad ke-III. Ia hidup di kerajaan yang saat itu dipimpin oleh Kaisar Claudius yang terkenal kejam. Ia sangat membenci kaisar tersebut. Claudius berambisi memiliki pasukan militer yang besar, ia ingin semua pria di kerajaannya bergabung di dalamya. Namun sayangnya keinginan ini tidak didukung. Para pria enggan terlibat dalam peperangan. Karena mereka tak ingin meninggalkan keluarga dan kekasih hatinya. Hal ini membuat Claudius marah, dia segera memerintahkan pejabatnya untuk melakukan sebuah ide gila.

Claudius berfikir bahwa jika pria tidak menikah, mereka akan senang hati bergabung dengan militer. Lalu Claudius melarang adanya pernikahan. Pasangan muda saat itu menganggap keputusan ini sangat tidak masuk akal. Karenanya St. Valentine menolak untuk melaksanakannya. St. Valentine tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu menikahkan para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun secara rahasia. Aksi ini akhirnya diketahui oleh kaisar yang segera memberinya peringatan, namun ia tidak menggubris dan tetap memberkati pernikahan dalam sebuah kapel kecil yang hanya diterangi cahaya lilin.

Sampai pada suatu malam, ia tertangkap basah memberkati salah satu pasangan. Pasangan tersebut berhasil melarikan diri, namun malang St. Valentine tertangkap. Ia dijebloskan ke dalam penjara dan divonis hukuman mati dengan dipenggal kepalanya. Bukannya dihina oleh orang-orang, St. Valentine malah dikunjungi banyak orang yang mendukung aksinya itu. Mereka melemparkan bunga dan pesan berisi dukungan di jendela penjara dimana dia ditahan. Salah satu dari orang-orang yang percaya pada cinta kasih itu adalah putri penjaga penjara sendiri. Sang ayah mengijinkan putrinya untuk mengunjungi St. Valentine. Tak jarang mereka berbicara lama sekali. Gadis itu menumbuhkan kembali semangat sang pendeta. Ia setuju bahwa St. Valentine telah melakukan hal yang benar alias benul eh betul.

Pada hari saat ia dipenggal alias dipancung kepalanya, yakni tanggal 14 Februari gak tahu tahun berapa, St. Valentine menyempatkan diri menuliskan sebuah pesan untuk gadis putri sipir penjara tadi, ia menuliskan Dengan Cinta dari Valentinemu. Pesan itulah yang kemudian mengubah segalanya. Kini setiap tanggal 14 Februari orang di berbagai belahan dunia merayakannya sebagai hari kasih sayang. Orang-orang yang merayakan hari itu mengingat St. Valentine sebagai pejuang cinta, sementara kaisar Claudius dikenang sebagai seseorang yang berusaha mengenyahkan cinta.


Kisah Kedua

Catatan pertama dihubungkannya hari raya Santo Valentinus dengan cinta romantis adalah pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis, di mana dipercayai bahwa 14 Februari adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk kawin. Kepercayaan ini ditulis pada karya sastrawan Inggris Pertengahan bernama Geoffrey Chaucer. Ia menulis di cerita Parlement of Foules (Percakapan Burung-Burung) bahwa:

For this was sent on Seynt Valentyne's day (Bahwa inilah dikirim pada hari Santo Valentinus) Whan every foul cometh ther to choose his mate (Saat semua burung datang ke sana untuk memilih pasangannya)

Pada jaman itu bagi para pencinta sudah lazim untuk bertukaran catatan pada hari valentine dan memanggil pasangan
Valentine mereka. Sebuah kartu Valentine yang berasal dari abad ke-14 konon merupakan bagian dari koleksi naskah British Library di London. Kemungkinan besar banyak legenda-legenda mengenai santo Valentinus diciptakan pada jaman ini. Beberapa di antaranya bercerita bahwa:
  • Sore hari sebelum santo Valentinus akan mati sebagai martir (mati syahid), ia telah menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis "Dari Valentinusmu".
  • Ketika serdadu Romawi dilarang menikah oleh Kaisar Claudius II, santo Valentinus secara rahasia membantu menikahkan mereka diam-diam.
Pada kebanyakan versi legenda-legenda ini, 14 Februari dihubungkan dengan keguguran sebagai martir.

Kisah Ketiga

Menurut Ensiklopedi Katolik, nama Valentinus diduga bisa merujuk pada tiga martir atau santo (orang suci) yang berbeda yaitu dibawah ini:
  • pastur di Roma
  • uskup Interamna (modern Terni)
  • martir di provinsi Romawi Afrika.
Hubungan antara ketiga martir ini dengan hari raya kasih sayang (valentine) tidak jelas. Bahkan Paus Gelasius I, pada tahun 496, menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai martir-martir ini namun hari 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya peringatan santo Valentinus. Ada yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I sengaja menetapkan hal ini untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15 Februari.

Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah peti dari emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada tahun 1836. Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine (14 Februari), di mana peti dari emas diarak dalam sebuah prosesi dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu dilakukan sebuah misa yang khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta.

Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santo yang asal-muasalnya tidak jelas, meragukan dan hanya berbasis pada legenda saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.

Kisah Keempat

Menurut the CuttingEdge Ministries, Valentine’s Day – adalah festival pagan yang mendorong gairah cinta penuh nafsu (dan nafsu birahi fisik).

Valentine’s Day dirayakan tepat 13 hari setelah Imbolg, (Imbolg adalah festival Celtic kuno yang terkait dengan penyembahan dewi Brigit, diadakan setiap tanggal 1 atau 2 Pebruari setiap tahunnya dalam rangka menandai awal musim semi. Imbolg juga dirayakan oleh orang kafir modern) yang menunjuk nomor ’13 ‘, yaitu angka Setan si pemberontak ekstrim. Sementara kebanyakan orang memahaminya hari tersebut merupakan waktu untuk memuliakan istri atau kekasih Anda, sebenarnya perayaan ini merupakan celupan dari ajaran paganisme.

Perhatikan dewa okultisme yang disamarkan namanya di Hari Valentine:

  1. Cupid, menurut paganisme adalah anak Venus, sebenarnya anak Tammuz, anak Semiramis.Venus, putri Jupiter, sebenarnya adalah Semiramis sendiri. 
  2. Jupiter adalah dewa kepala, dewa matahari – Nimrod, suami Semiramis ‘, dianggap sebagai dewa matahari dalam Misteri Babilonia.

Simak apa yang dijelaskan seorang penulis pagan yang menggambarkan Februari, nama bulan dimana Hari Valentine jatuh.

“Nama bulan ini berasal dari dewi Romawi Februa dan St Febronia (dari febris, demam cinta) Dia adalah pelindung gairah cinta … ritual orgiastic [pesta pora, (di Yunani kuno) ritual agama esoterik, terutama dalam penyembahan Demeter atau Dionysus, dicirikan kemudian dengan pesta-pora oleh tarian, nyanyian dan minum-minuman dengan meriah. ] dirayakan pada tanggal 14 Pebruari – Diperingati sebagai Hari St Valentine – ketika, di zaman Romawi, orang muda menuliskan nama pasangan wanita mereka …
Valentine’s Day adalah waktu yang jelas untuk melihat ke dunia lain, yang diekspresikan melalui festival pensucian. Pada tanggal 1 Pebruari adalah perayaan hari lintas kuartal, atau festival api (Imbolc) festival penyucian. Hal ini diikuti pada hari kedua oleh rekan Kristen, Candlemas, sebagai hari pemurnian Perawan Maria. ” ["The Pagan Book of Days", Nigel Pennick]

Ini merupakan beberapa kutipan asal usul valentine day’s yang saya kutip. Dan semoga para sahabat dapat mengambil kesimpulan dari artikel ini.

Insya Allah bersambung...
Dikutip dari:


No comments

Powered by Blogger.