Mantan Pemeluk Hindu "Ustadz Abdul Aziz" (Kisah, Video, dan Kontroversi)
Awalnya saya diajak sorang teman untuk menyaksikan video
mualaf, yaitu kesaksian seorang mantan pemeluk Hindu yang akhirnya masuk Islam
(nama beliau sekarang Ustadz Abdul Aziz). Sebenarnya sangat banyak kesaksian
semacam ini, namun yang menarik sang mantan Hindu ini juga mengritisi
tentang ritual sebagian masyarakat Islam khususnya di Indonesia yang mana
banyak praktek-praktek ibadah yang sebenarnya tidak landasan dalam al Quran
maupun al Hadits yang keduanya merupakan sumber hukum Islam.
Berikut ini rangkuman isi VCD yang saya saksikan dengan
teman saya.
Sepak terjang beliau sebelum masuk Islam
Beliau dulunya adalah seorang Romo Suringgih (orang yang
disucikan) yang berkasta Brahmana sekaligus sarjana Agama Hindu dari Bali.
Sungguh hanya karena kemurahan, rahmat dan hidayah Alloh lah beliau bisa
memeluk agama Islam. Pada awalnya beliau mempelajari ilmu Yoga Samadi di Pure
Lumajang bersama teman-teman beliau lainnya. Dan akhirnya beliau berhasil
menguasai ilmu tersebut. Dengan ilmu tersebut mereka mengelabui dan memurtadkan
umat Islam secara sembunyi-sembunyi / tersirat dan masuk ke dalam agama Hindu.
Namun akhirnya gerakan beliau tercium oleh dai-dai dari
umat Islam yang tentu saja menjadi penghalang gerakan pemurtadan beliau.
Kemudian belau mengadukan masalah tersebut pada Romo Pinandita. Kemudian Romo
Pinandita meminta beliau untuk menyempurnakan ilmu Yoga Samadinya dengan
mempergunakan mantram trayambakam. Menurut romo tadi, siapapun yang mengamalkan
ilmu Yoga Samadi dengan mempergunakan mantram trayambakam dan berpuasa selama 7
hari 7 malam, maka dia akan mendapatkan kekuatan supernatural (supranatural)
dari Tri Murti (3 manifestasi Ida Sang Hyang Widi Wangsa; Dewa Brahma, Wisnu,
Shiwa).
Kisah masuk Islam
Dalam ritual yang beliau lakukan, pada hari ke 1, 2,3
beliau terus membaca mantram trayambakam tadi, kemudian pada malam hari yang ke
3 beliau diuji Tuhan dengan ribuan nyamuk yang hendak menyerangnya. Kemudian
beliau bacakan mantram trayambakam nyamuk itupun hilang.
Di hari yang ke 5 beliau diuji lagi dengan datangnya bau
busuk dari tubuh beliau, namun bau busuk itupun hilang setelah dibacakan
mantram trayambakam.
Pada malam hari yang terakhir beliau berdebar-debar hatinya
membayangkan bagaimana wujud Tuhannya, dan membayangkan bagaimana beliau bisa
sungkem pada Dewa-Dewa beliau. Hal itu berlangsung samapi larut malam, sekitar
jam 02.00 dinihari. Setelah melewati jam 02.00 dinihari hatinya tidak lagi
berdebar-debar namun menjadi bergoncang sangat kuat. Akan tetapi Tuhan juga
belum hadir. Akhirnya beliau diuji Tuhan dengan Suara Takbir; Allohu Akbar..
Allohu Akbar.. Allohu Akbar wa lillahilham..
Karena awalnya beliau memusuhi Islam, bahkan ritual yang
beliau lakukan inipun bertujuan untuk memperkuat pengaruhnya dalam memurtadkan
kaum muslimin, dan beliau sadar betul bahwa besok bukanlah hari raya Idul Fitri
/ Idul Adha kaum muslimin, maka suara takbir beliau lawan dengan mantram
trayambakam.
Namun suara takbir tersebut bukan hilang, akan tetapi
semakin lama semakin kuat, semakin lama semakin jelas. Kejadian itu tidak
lantas membuat beliau langsung masuk Islam.
Keesokan harinya beliau melakukan pembatalan ritualnya
dengan makan dan minum. Sore harinya beliau ke rumah bibinya yang beragama
Islam. Di sana beliau membaca buku pasholatan milik bibinya. Di lembar pertama
dari buku itu, beliau membaca arti do’a iftitah; kabirau wal hamdulillahi
katsirou wa subhanallohi bughrotau wa ashila…
Setelah membacanya, beliau gemetar sampai-sampai keluar
keringat dingin. Barulah beliau merasakan bahwa suara takbir saat malam
ritualnya adalah pertanda dia harus masuk Islam. Beliau dapat merasakan bahwa
Islam sangat damai sangat bahagia. Akhirnya beliau masuk Islam dengan dibimbing
seorang ustadz. Subhanalloh wal hamdulillah.
Namun beliau masih sembunyi-sembunyi dalam menjalankan
agama Islam. Akhirnya keluarga beliau mengetahui ke-islaman beliau. Belaupun
mendapat ujian yang berat dengan ke-Islaman beliau sampai ancaman bunuh dari
paman beliau.
Namun akhirnya dengan pertolongan Alloh beliau mampu
melewati ujian tersebut. Bahkan keluarga beliau dan saudara-saudara beliau
akhirnya masuk agama Islam. Subhanalloh wal hamdulillah.
Karena dulu beliau banyak memurtadkan kaum muslimin menjadi
pemeluk Hindu, maka setelah beliau Islam beliupun mensyahadatkan sekitar 272
pemeluk Hindu menjadi pemeluk agama Islam.
Kritikan beliau tentang ritual sebagian masyarakat
muslimin
Beliau sebagai mantan pemeluk Hindu, beliau telah
mempelajari kitabkitab agama Hindu seperti Bagawakita, Yajur Weda, Rik Weda,
Sama Weda dll selama kurang lebih 25 tahun dan beliau juga sebagai sarjana
agama Hindu. Sehingga tidak diragukan lagi kemampuan beliau dan penguasaan
beliau tentang ajaran agama Hindu.
Setelah beliau masuk agama Islam, beliau melihat banyak
ritual yang dilakukan masyarakat Islam yang tidak bersumber dari Quran dan
Hadits tapi bersumber dari agama Hindu.
Dalam agama Hindu, sapi merupakan binatang yang dihormati,
karena sapi (kerbau putih) merupakan kendaraan/tunggangan Bhatara Siwa. Namun
pada masyarakat Islam tepatnya di daerah Solo, Jawa Tengah masih ada sapi yang
diagungkan dan dianggap membawa berkah bahkan diberi gelar Kiyai. Yaitu sapi
yang bergelar kiyai slamet.
Dalam agama Hindu, ketika memberangkatkan mayat ke kuburan,
terdapat tradisi brobosan sebagai wujud bakti pada orang tua dan salam pada
Dewa di Nirwana. Namun tradisi brobosanpun ternyata masih dilakukan umat Islam,
pada hal tersebut tidak ada dasar/dalil dari al-Quran dan Hadits. Selain
brobosan, dalam ritual agama Hindu, dalam prosesi pemberangkatan jenazah, juga
terdapat ritual memberi payung di atas kepala jenazah dan di atas keranda
jenazah dikasih roncean bunga. Dan hal inipun juga dilakukan oleh masyarakat
Islam hal tersebut tidak ada dasar/dalil dari al-Quran dan Hadits.
Dalam agama Hindu, mereka meyakini bahwa roh anak yang
belum baligh (meninggal saat masih kecil/belum dewasa) pulang ke rumah pada
saat hari raya. Sebagai penghormatan orang tua pada roh anak, maka orang tua
menyediakan kupat/ketupat. Kupat diapasang di atas pintu, atau di kamar tengah
atau dibagi-bagikan kepada tetangga pada saat hari raya. Dan masyarakat Islam
ternyata juga melakukan ritual ini pada saat hari raya, tepatnya setelah hari
raya Idul Fitri yang biasa disebut hari raya kupatan. Padahal al-Quran dan
Hadits tidak memberikan tuntunan tentang kupatan tersebut.
Dalam agama Hindu, dalam prosesi menuju alam Nirwana
menghadap Ida Sang Hyang Widi Waksa mencapai alam Moksa, diperintahkan
melakukan selametan atau kirim do’a, 1 hari, 3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari,
mendak pisan, mendak pindo dan nyewu. Dan hal inipun juga dilakukan oleh
masyarakat Islam hal tersebut tidak ada dasar/dalil dari al-Quran dan Hadits.
Dasar ritual-ritual tersebut tidak terdapat dalam al-Quran
maupun as-Sunnah, namun terdapat dalam kitab-kitab maupun buku-buku agama
Hindu, seperti;
Kitab Mahanarayana Upanisad,
Buku Ritual-Ritual Hindu dalam budaya Jawa karya Prof. Dr.
Ida bedande Adi Suripto, seorang Duta dari agama Hindu untuk negara Nepal,
India, Vatikan dan Roma. Dan sekarang menjabat sebagai sekretaris PHDI
(Parisada Hindu Dharma Indonesia). Bahkan dalam buku ini juga tedapat tatacara
agama Hindu dalam merawat kandungan seorang ibu, seperti nelonan, tingkepan
dsb.
Kitab Sama Weda hal. 373 ayat 1,
Kitab Samhita, buku satu, baga satu, hal 20, dalam
kitab-kitab itu jelas disebutkan untuk melakukan pengorbanan dan kirim doa pada
orang tua pada hari ke 1, ke 3, ke 7, ke 40, ke 100, mendak pisan, mendak pindo
dan nyewu.
Dan masih banyak lagi kritikan yang beliau jelaskan. Yang
pada intinya ritual-ritual tersebut adalah ternyata berasal dari agama Hindu
dan sama sekali tidak terdapat sandaran dari al Quran maupun as Sunnah.
Anda bisa melihat videoya di Youtube dengan kata kunci
“kesaksian mantan hindu”, atau anda bisa kirim pesanan lewat email : dakwatussalam@gmail.com
Sumber :
Video Kesaksian
Respon Kontra
Pendapat Saya
Informasi dalam artikel ini masih belum lengkap dan butuh banyak data-data diharapkan bagi sahabat-sahabat pembaca masukan dan pendapatnya...
Ada yang tau nomor telpon Ustad Adul aziz g ya? mohon infonya di m4purwanto@gmail.com Jazakumulloh Khoir.
ReplyDelete